Senin, 27 Desember 2010

Kreativitas Yang Dipaksakan

Hari itu hari jumat 24 Desember 2010, sebenarnya pada hari itu saya diberi bonus libur oleh atasan saya. namun, karena waktu itu saya sedang malas dirumah, jadi saya ngga bilang sama orang rumah kalau pada hari itu saya libur bekerja...
em.... buat yang baca, tolong jangan bilang - bilang sama orang tua saya yah.. :-)

Mentari pagi datang, sebagai petanda aktivitas dihari itu harus segera dimulai, tanpa ada perbedaan dihari itu saya memulai pagi dengan bersiap -siap seakan mau bekerja. Sepiring nasi saya habiskan, dan sepeda ku telah siap untuk berjalan. Tanpa ada curiga, orang rumah pun membiarkan saya pergi, dan berharap saya bisa bekerja dengan baik pada hari itu. Namun nyatanya di hari itu saya berjalan tanpaada tujuan, entah harus kemana saya menghabiskan hari itu. Sepeda mulai ku jalankan, namun tanpa ada arah yang pasti mau berjalan kemana roda ini. Belokan demi belokan ku jumpai, gang sempit pun ku lalui hingga sampailah di pinggiran jalan Selamet Riyadi

Sebuah tempat yang sudah ditata rapi dan bersih, walau memang kala itu banyak daun - daun yang berserakan, namun itulah salah satu bukti tempat itu sangat menyatu dengan alam. Di tempat itu pohon - pohon, rumput, dan berbagai jenis tanaman tumbuh, dan ditmpat itu juga daun - daunnya berjatuhan, itulah tempat yang orang Solo menyebutnya City Walk. Sebuah taman yang terletak di Pusat Kota Solo, dengan areanya dibuat di sepanjang jalan selamet riyadi.

Dan ditempat itulah saya untuk memutuskan untuk menghabiskan pagi dihari itu. sudut demi sudut saya perhatikan, hingga orang yang lewat pun tak luput dari pandangan saya. makin lama makin banyak cerita yang muncul disana, hingga mendorong saya untuk menuliskan apa yang saya lihat dan apa yang saya rasakan kala itu.

Tanpa banyak basa - basi, selembar kertas dan pulpen pun segera saya keluarkan, otak saya pun langsung bekerja untuk mengolah apa yang saya lihat menjadi sebuah kalimat. hingga kala itu waktu tak begitu terasa berlalu, tanpa sadar saya sudah banyak menghabiskan waktu, tapi sayang tak satu pun kalimat yang bisa saya tuliskan. Namun, tanpa ada rasa bosan, saya kembali perhatikan kembali dari sudut ke sudut, dari kejadian yang sedang terjadi, namun nyatanya hasil nya tetap0 (nol). Saat itu bukan kalimat yang muncul , tapi malah pertanyaan yang muncul dihati saya. "ada apa dengan saya???" " Kenapa dengan saya" "Orang lain melihat debu yang menempel dibatu pun bisa dijadikan cerita, tapi kenapa saya ngga bisa" apa karena saya terlalu bodoh untuk itu.

Pertanyaan dan pernyataan yang timbul membuat saya hanyut dalam perdebatan di dalam hati. "Apa memang saya tidak bakat untuk menulis, ? tapi kenapa sekarang saya suka dengan menulis? kenapa saya suka dengan kegiatan yang saya sendiri tidak bisa... apa itu sebuah kesalahan?? kalau ya... terus siapa yang salah???" begitulah kira - kira perdebatan dalam hati saya.

Setelah semuanya terlalui, pertanyaan tak bisa ku jawab, dan setiap pernyataan pun tak bisa ku benarkan dan tak bisa ku salahkan. namun ada satu kesimpulan yang yang muncul di fikiran saya. Saya akui, memang saya tidak memiliki bakat untuk menulis atau bahkan jadi penulis. jangankan mengolah bahasa, berbahasa indonesia yang baik dan benar pun sering kali keliru.. :-(, tapi bukan berarti mulai saat ini saya akan berhenti menulis, saya akan tetap menulis selama saya ingin menulis. saya selalu yakin dengan pepatah "Bisa Karena Terbiasa" siapa tau dengan tetap menulis, hingga akhirnya saya terbiasa dan menjadi bisa menulis, bukan sekedar bisa menulis, tapi bisa jadi jurnalis yang memang salah satu impian saya.

yah... mudah - mudah an semua itu bisa tercapai, sekarang memang hanya sebuah harapan dan impian, namun bukan hal yang mustahil semua itu bisa jadi kenyataan. selama saya mau belajar dan menggapai semuanya.

jadi,,, semua ini saya hanyalah belajar, so... jika di temukan tulisan - tulisan yang kurang tepat, harap dimaklum dan kalau bisa saya tunggu keritikan dan sarannya. :-) Saya selalu sadar, apa yang saya buat tidak lah sempurna, tulisan yang saya buat tidak akan pernah sama dengan tulisan yang dibuat oleh orang lain. mereka diluar sana lebih - lebih hebat dari saya. mereka menulis dan menjadi penulis karena ingin berkarya, tapi saya... saya menulis hanya sekerdar ingin bercerita. bercerita apa yang saya lihat, apa yang saya rasakan, dan apa yang saya alami dalam perjalanan hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar